Tuesday, October 30, 2012

Sarapan subuh di Semarang

lebaran tahun lalu saya dan kakak memutuskan mudik ke malang dengan mengendarai mobil.ini pertama kalinya kami mencoba mudik melalui jalan darat, dan demi alasan keamanan kami memutuskan untuk konvoi dengan beberapa orang sepupu.Sebelum berangkat kami sudah memilih beberapa kota untuk disinggahi.rencananya kami akan berhenti sejenak di Pati, dan menginap di Solo.Peta dan perbekalan sudah disiapkan, kamipun berangkat pada hari yang ditentukan.

Memasuki tol cikampek perjalanan mulai tersendat.Mobil-mobil sudah antri panjang di pintu tol.Rest area?jangan ditanya..penuhnya minta ampun.sampai-sampai macetnya hampir sama dengan macet di jalan tol.Lepas dari tol,perjalanan kembali tersendat di sumedang dan kami sempat dialihkan melewati jalan perkampungan.Untung rambu petunjuknya jelas,kalau tidak mungkin kami tidak akan menemukan arah kembali ke jalan besar.

Kami terus melanjutkan perjalanan setelah singgah sebentar di Cirebon.Kami menuju Semarang dengan harapan tidak terlalu malam tiba disana, dan bisa mampir dan menginap di Pati dulu.Rencana awal menginap di Solo terpaksa batal karena waktu yang mepet, dan badan yang  sudah lelah.

Sebelum masuk Semarang kami kembali dihadang macet,sehingga sampai di Semarang sekitar jam 3 pagi.Karena perut yang sudah bunyi tidak karuan,kami pun memutuskan mencari makan di Simpang lima.Sampai di alun-alun Simpang Lima, beberapa warung yang memang buka sampai subuh menggelar hidangannya.Berhubung udara subuh agak dingin saya memutuskan makan soto di salah satu warung yg cukup ramai,sedang yang lain memilih nasi pecel untuk menu "early breakfastnya".

semangkok soto yang mengepul panas sampai ke meja saya.Dihidangkan dalam mangkok kecil khas  
Soto Semarangan.Berkuah bening, dan ringan dengan suwiran ayam yang lumayan banyak,soun,tauge,sejumput nasi, dan taburan bawang putih goreng yang gurih.Pelengkapnya tentu saja sate kerang,ati-ampela,usus ayam,telur puyuh,dan beberapa macam gorengan.Seperti biasa saya memilih sate telur puyuh sebagai pelengkap.

Di meja sebelah nasi pecel yang dipesan sepupu saya datang.dihidangkan dalam pincuk daun pisang.porsinya cukuplah untuk mengganjal perut sampai pagi hari.Beraneka sayur daun-daunan,dan timun ditumpangkan ke atas nasi.disiram dengan bumbu kacang yang tidak terlalu kental,agak encer malah menurut saya.Konon ini langganan sepupu saya yang dulu memang sempat kuliah di Semarang.Tapi kalau dibandingkan dengan pecel malangan,saya jauh lebih suka pecel di Malang.Bumbunya lebih berani,dan kental."early breakfast" yang cukup mengenyangkan. Cukuplah untuk mengobati badan yang pegel ngga karuan, dan kekecewaan karena renacana kami menginap di Pati lagi-lagi harus batal.

Friday, October 19, 2012

Liburan di Jogjakarta

Salah satu tujuan berlibur yang kurang saya senangi adalah Jogjakarta.Jogjakarta yang saya tau selalu penuh,ruwet,dan selalu bikin kesel. Agenda yang sudah pasti adalah berjejal di malioboro yang penuh sesak di setiap libur lebaran atau masa study tour. Keselnya setiap libur lebaran Jogjakarta adalah tujuan tetap,karena harus singgah di makam eyang buyut saya.Setiap singgah di kota ini bukan merupakan liburan bagi saya,tapi keharusan.

Tapi pengalaman yang lain dari Jogja saya dapatkan ketika kunjungan saya yang kesekian puluh kali ke Jogja.Bosan dengan penginapan di daerah malioboro,saya memutuskan menginap di daerah prawirotaman.Ada sebuah coffeeshop kecil yang memiliki beberapa kamar yang disewakan."Ministry of Coffee" begitu papan nama yang tertera di depan bangunan 3 lantai ini.Saya menyewa type kamar deluxe di lantai 2. Ruangannya didominasi warna biru, dan memiliki fasilitas yang cukup lumayan. Ac,bath tube,dvd player dan akses untuk meminjam film dari perpustakaan filmnya.Harga kamarnya sekitar 300.000 IDR. Pada saat check in saya juga diberikan pilihan menu untuk breakfast yang cukup beragam dan berbeda. Saya yang memang penggemar savoury dishes melingkari cheese and egg quiche sebagai pilihan breakfast saya esok hari.Breakfast yang pilihannya tidak standar ini sempat menjadi pertanyaan dalam benak saya, dan terjawab ketika saya menyusuri daerah prawirotaman.Daerah ini lebih banyak diminati wisatawan asing yang memang mengutamakan ketenangan,dan kenyamanan.Terlihat juga dari banyaknya resto,pub dan bar yang sebagian besar menawarkan menu western. Sesaat saya merasa seperti berada di daerah legian di Bali.Bedanya disini banyak becak lalu lalang.Saya langsung jatuh cinta dengan daerah ini.




Perbedaan lain saya rasakan ketika saya mencoret malioboro dari daftar tujuan saya.sudah terlalu sering.Atas saran teman saya mengunjungi museum ULEN SENTALU di daerah  Kaliurang.Museum keraton yang dikelola pihak swasta ini berada di dataran tinggi berudara sejuk.Bangunan, dan fasilitasnya juga dikelola dengan baik.Hari sudah menjelang sore ketika saya selesai mengikuti tur yang disediakan pihak museum.Selesai menikmati wedang jahe yang disediakan, saya terpaksa pulang karena museum sudah mau tutup, dan restaurant yang ingin saya kunjungi di sana juga sudah tutup setengah jam yang lalu.


Berhubung hari menjelang malam, sebelum pulang saya menyambangi warung gudeg di bulaksumur yang sudah menjadi langganan orang tua saya sejak kuliah di Jogja dulu dan kedai ice cream TIPTOP yang legendaris.Sambil nonton film di kamar, saya menikmati sekotak nasi gudeg keringan favorite saya.Sekarang baru saya bisa mengklaim bahwa saya pernah berlibur ke kota Jogja.