Sedari kecil kalau ada orang "selametan" di lingkungan tempat tinggal,saya pasti paling semangat menunggu papa saya pulang dari acara itu.Bukan papa saya yang saya tunggu-tunggu,tapi kresek berisi besekan nasi selametan yang dibagikan ketika para tamu saat pamit pulang dari acara selametan.Walaupun sudah makan malam,tapi besek yang diisi dengan nasi putih/nasi gurih beserta lauk pauk pendampingnya ini pasti jadi rebutan saya dan kakak-kakak.Akhirnya setelah diakhiri dengan omelan mama besek itu secara bergantian kami makan sesendok demi sesendok.
Karena tidak pernah terpuaskan makan nasi besekan yang harus dibagi berempat kesenangan saya akan makanan selametan itu bertahan sampai sekarang.Mama saya tidak pernah absen membuat tumpeng setiap ada perayaan di rumah dan sudah dipastikan tumpeng itu akan dilahap sampai habis.
Suatu saat saya dan keluarga besar menginap di sebuah resort kecil di Batu, Malang.Karena kebetulan bertepatan dengan hari ulang tahun mama, kami minta dibuatkan tumpeng kecil untuk merayakannya.Ternyata pihak resort menyanggupi.Esoknya tumpeng kecil yang dipesan sampai di kamar kami.Tumpeng nasi putih itu dilengkapi dengan sayur urap,ayam goreng serabut,ikan asin goreng tepung,tahu tempe ungkep,terancam,jamur goreng, dan sambal matang.Kesederhanaan lauk pauknya ternyata diimbangi rasa yang ueennaaakkk...sayur urap dan terancamnya fresh dan diberi bumbu kelapa gongseng yang pedas legit.ikan asinnya juga gurih dan tidak terlalu asin.Intinya enaakkkk bangeeetttt...Sambil lesehan kami menikmati tumpeng itu.Makannya cukup dengan piring daun dan pakai tangan walaupun disiapkan sendok dan garpu.Tapi justru karena makan pakai tangan rasanya jadi lebih enak,dan benar saja ngga sampai satu jam tumpeng mini itu tandas tak bersisa.
No comments:
Post a Comment