Monday, November 12, 2012

4 Hari 3 Malam

Hampir setengah penduduk Jakarta pasti pernah berlibur ke singapura.Coba saja cek cap paspor orang-orang kantoran di Jakarta, pasti cap imigrasi singapura ada di lembaran pertama bersaing dengan Malaysia.Pengalaman keluar negri pertama kali saya juga ke Singapura.untuk pemula seperti saya biasanya dimulai dari Singapura,Malaysia,lalu dilanjutkan dengan Thailand,baru setelahnya menjelajah ke negara lain.Singapura memang seringkali dijadikan spot tempat liburan urban yang tidak mencari ketenangan,dan keindahan alam.Fasilitas yang nyaman,mall dan shopping centre yang bertebaran, dan tempat-tempat hiburan urban lainnya memang bertebaran di pulau yang tidak terlampau luas ini.

Kunjungan saya yang pertama ke Singapura singkat sekali.Hanya menginap semalam dan hanya berputar di kawasan orchard,karena tujuannya memang mengantar kakak saya berburu great sale.Kali kedua, saya berniat tinggal lebih lama.kali ini 4 hari 3 malam.Sebenarnya saya lebih menyukai berlibur ke tempat yang punya pemandangan alam yang bagus,pantai yang berpasir putih, atau pegunungan yang berudara dingin.Karena penasaran saya ingin  mencoba berlibur ala urban yang gemar sekali plesir ke Singapura.Berdua dengan teman, saya menginap di kawasan red districk Geylang karena harga yang terjangkau,dan kami juga memanfaatkan MRT dan bis untuk berkeliling.Hari pertama seperti biasa tujuannya adalah orchard road.Memasuki macam-macam Mall lalu bosan karena isinya hampir sama dengan di Jakarta.Hanya outlet tertentu seperti uniqlo,topshop,Nu Look yang cukup menarik.Karena bosan kami iseng nonton bioskop di salah satu Mall.Film China dengan teks bahasa Inggris, dan hampir sebagian besar penontonnya bapak-bapak usia lanjut.Filmnya campuran kolosal,dan komedi dewasa.Aneh dan absurd,kami hanya tertawa-tawa melihat alur dan ending film yang aneh.

Setelah menonton kami memutuskan berkeliling museum.Kami membeli karcis sistem paket yang terdiri dari museum seni,museum peranakan, dan museum kebudayaan asia.dari ketiga museum diatas favorit saya museum seni.Kebetulan pada waktu itu sedang digelar pameran seni yang menarik dan bertema anak-anak.Selain itu juga diputar animasi pendek dari berbagai negara.

Hari kedua kami mulai bosan.Semua Mall sudah dijelajahi,sebagian besar museum juga sudah.Bingung apa lagi yang mau dikerjakan,kami akhirnya berburu DVD film-film lamadan hanya duduk-duduk di daerah Geylang.Kebetulan di sebrang hotel ada deretan kios yang menjual durian.Jadilah malam itu kami pesta durian.

Hari berikutnya kami sudah mati gaya.Pusing mencari spot yang menarik dan ingin segera kembali ke Jakarta.Kota ini lebih bersahabat,menyenangkan, dan dinamis.Sambil malas-malasan kami memutuskan untuk menikmati kawasan geylang di malam hari.Duduk di food court sambil minum bir dingin ,makan mie udang dan memperhatikan gadis-gadis penuang bir disana.Untungnya food court ini menjual berbagai makanan yang enak dan harganya cukup terjangkau.Geylang adalah satu-satunya sudut yang buat saya menarik di Singapura.Humble dan bersahabat.











Esoknya kami cepat-cepat berkemas untuk kembali ke Jakarta.Rindu dengan kemacetan,ketidak teraturan dan sudut-sudutnya yang biasa kami jelajahi.Kesimpulan yang kami ambil setelah berlibur adalah jangan terlalu lama berlibur di Singapura ha ha ha ha..

Saturday, November 10, 2012

KUNANG-KUNANG

Pada hari ini...sebuah lagu kehilangan senandungnya...
matahari pagi kehilangan embun-embun yang mengiringinya...
dan pada hari ini pula seekor kunang-kunang kehilangan sinar yang meremang di tubuhnya..

Kabar kehilangan itu hanya berhembus diantara dahan-dahan pohon yang mengering..
lirih dan pelan...namun telingaku dapat mendengarnya..

Kukirimkan senandungku pada lagu agar ia dapat kembali riang..
kuteteskan embun pagi yang selalu kukumpulkan agar matahari tak kesepian..
dan untuk kunang-kunang,aku hanya dapat berkata..

Tidurlah sejenak,dan temuilah malam..maka kau akan mendapatkan sinarmu kembali


-For my dearest friend-
semoga kau cepat mendapatkan sinarmu kembali
 
 

 


Friday, November 9, 2012

SELAMETAN


Sedari kecil kalau ada orang "selametan" di lingkungan tempat tinggal,saya pasti paling semangat menunggu papa saya pulang dari acara itu.Bukan papa saya yang saya tunggu-tunggu,tapi kresek berisi besekan nasi selametan yang dibagikan ketika para tamu saat pamit pulang dari acara selametan.Walaupun sudah makan malam,tapi besek yang diisi dengan nasi putih/nasi gurih beserta lauk pauk pendampingnya ini pasti jadi rebutan saya dan kakak-kakak.Akhirnya setelah diakhiri dengan omelan mama besek itu secara bergantian kami makan sesendok demi sesendok.

Karena tidak pernah terpuaskan makan nasi besekan yang harus dibagi berempat kesenangan saya akan makanan selametan itu bertahan sampai sekarang.Mama saya tidak pernah absen membuat tumpeng setiap ada perayaan di rumah dan sudah dipastikan tumpeng itu akan dilahap sampai habis.
Suatu saat saya dan keluarga besar menginap di sebuah resort kecil di Batu, Malang.Karena kebetulan bertepatan dengan hari ulang tahun mama, kami minta dibuatkan tumpeng kecil untuk merayakannya.Ternyata pihak resort menyanggupi.Esoknya tumpeng kecil yang dipesan sampai di kamar kami.Tumpeng nasi putih itu dilengkapi dengan sayur urap,ayam goreng serabut,ikan asin goreng tepung,tahu tempe ungkep,terancam,jamur goreng, dan sambal matang.Kesederhanaan lauk pauknya ternyata diimbangi rasa yang ueennaaakkk...sayur urap dan terancamnya fresh dan diberi bumbu kelapa gongseng yang pedas legit.ikan asinnya juga gurih dan tidak terlalu asin.Intinya enaakkkk bangeeetttt...Sambil lesehan kami menikmati tumpeng itu.Makannya cukup dengan piring daun dan pakai tangan walaupun disiapkan sendok dan garpu.Tapi justru karena makan pakai tangan rasanya jadi lebih enak,dan benar saja ngga sampai satu jam tumpeng mini itu tandas tak bersisa.

Wednesday, November 7, 2012

Gang Gloria Yang Melegenda

Salah satu kemewahan tinggal di jakarta adalah peta makanan yang maha luas.Berhubung semua etnis berkumpul di kota yang sejak jaman dulu terkenal sebagai pelabuhan dagang.Saklah satu invasi terbesar adalah etnis tionghoa yang akhirnya memberikan banyak pengaruh dalam makanan di Jakarta.Salah satu kawasan yang terkenal dengan kuliner dengan pengaruh  tionghoa adalah Gang Gloria.Gang kecil yang terletak dekat dengan Glodok ini seringkali jadi sasaran penikmat kuliner satu Jakarta.Kalau tidak tahan iman,sehari tidak akan cukup untuk menelusuri jajanan disini.

Suasana daerah pecinan sangat eksotik menurut saya.Saya senang sekali menyusuri gang-gang kecil di sini.Pemandangan rumah-rumah petak yang berdesakan rapi dengan pagar yang mungil mengingatkan saya akan kawasan pecinan di kota-kota di Jawa Tengah.Saya selalu suka suasana ini.Bangunan-bangunan lama juga seringkali dipertahankan,mungkin juga sudah diturunkan pada dua generasi.Klasik,dan akrab.Belum lagi kehadiran kelenteng yang selalu dipenuhi lilin dan dupa terutama saat perayaan imlek.

Pertama kali menyebut Gang Gloria biasanya yang ada di pikiran penikmat kuliner adalah Warung kopi Tak Kie dan Gado-gado gloria.Dua tempat ini sudah seperti icon tidak langsung dari wilayah ini.Beberapa generasi telah menjadi pelanggan setia tempat ini.

Warung kopi Tak Kie yang  juga menyajikan bakmi dan nasi campur ini adalah legenda hidup di daerah ini.Suasana dan pembuatannya masih sama seperti dulu, membuat orang betah berlama-lama disitu.waktu seperti terhenti ketika berada didalamnya.Pengunjung yang kebanyakan manula dan sudah saling kenal biasa berkumpul sambil menyeruput secangkir kopi hitam atau kopi susu yang menjadi andalan disini.Kopi yang kental disaring dengan gaya lama yang sering disebut kaos kaki dicampur dengan susu kental manis dan es batu.Cocok ditengah-tengah udara kawasan pecinan yang menyengat di siang hari.Kopi robusta yang pahit berpadu dengan legitnya susu kental manis.Berikutnya yang perlu dicoba bakmi ayam dan nasi campurnya yang khas.

Sasaran berikutnya adalah gado-gado khas gang gloria.Letaknya tidak jauh dari Tak Kie.Gado-gado yang porsinya cukup untuk berdua dengan bumbu kacang yang melimpah ini tidak pernah bisa saya tolak.Bumbu yang pas komposisinya, dan taburan emping yang tidak pelit rasanya sebanding dengan harga yang dipatok disini.










Gang gloria yang melegenda ini memang selalu menjadi daya tarik yang tidak pernah habis menyajikan jajanan khas. Lain waktu berkunjung kesini saya sudah menyelipkan pesan pada diri sendiri harus mencoba kari ayam, dan aneka bubur manis yang juga dijajakan disana.


Tuesday, October 30, 2012

Sarapan subuh di Semarang

lebaran tahun lalu saya dan kakak memutuskan mudik ke malang dengan mengendarai mobil.ini pertama kalinya kami mencoba mudik melalui jalan darat, dan demi alasan keamanan kami memutuskan untuk konvoi dengan beberapa orang sepupu.Sebelum berangkat kami sudah memilih beberapa kota untuk disinggahi.rencananya kami akan berhenti sejenak di Pati, dan menginap di Solo.Peta dan perbekalan sudah disiapkan, kamipun berangkat pada hari yang ditentukan.

Memasuki tol cikampek perjalanan mulai tersendat.Mobil-mobil sudah antri panjang di pintu tol.Rest area?jangan ditanya..penuhnya minta ampun.sampai-sampai macetnya hampir sama dengan macet di jalan tol.Lepas dari tol,perjalanan kembali tersendat di sumedang dan kami sempat dialihkan melewati jalan perkampungan.Untung rambu petunjuknya jelas,kalau tidak mungkin kami tidak akan menemukan arah kembali ke jalan besar.

Kami terus melanjutkan perjalanan setelah singgah sebentar di Cirebon.Kami menuju Semarang dengan harapan tidak terlalu malam tiba disana, dan bisa mampir dan menginap di Pati dulu.Rencana awal menginap di Solo terpaksa batal karena waktu yang mepet, dan badan yang  sudah lelah.

Sebelum masuk Semarang kami kembali dihadang macet,sehingga sampai di Semarang sekitar jam 3 pagi.Karena perut yang sudah bunyi tidak karuan,kami pun memutuskan mencari makan di Simpang lima.Sampai di alun-alun Simpang Lima, beberapa warung yang memang buka sampai subuh menggelar hidangannya.Berhubung udara subuh agak dingin saya memutuskan makan soto di salah satu warung yg cukup ramai,sedang yang lain memilih nasi pecel untuk menu "early breakfastnya".

semangkok soto yang mengepul panas sampai ke meja saya.Dihidangkan dalam mangkok kecil khas  
Soto Semarangan.Berkuah bening, dan ringan dengan suwiran ayam yang lumayan banyak,soun,tauge,sejumput nasi, dan taburan bawang putih goreng yang gurih.Pelengkapnya tentu saja sate kerang,ati-ampela,usus ayam,telur puyuh,dan beberapa macam gorengan.Seperti biasa saya memilih sate telur puyuh sebagai pelengkap.

Di meja sebelah nasi pecel yang dipesan sepupu saya datang.dihidangkan dalam pincuk daun pisang.porsinya cukuplah untuk mengganjal perut sampai pagi hari.Beraneka sayur daun-daunan,dan timun ditumpangkan ke atas nasi.disiram dengan bumbu kacang yang tidak terlalu kental,agak encer malah menurut saya.Konon ini langganan sepupu saya yang dulu memang sempat kuliah di Semarang.Tapi kalau dibandingkan dengan pecel malangan,saya jauh lebih suka pecel di Malang.Bumbunya lebih berani,dan kental."early breakfast" yang cukup mengenyangkan. Cukuplah untuk mengobati badan yang pegel ngga karuan, dan kekecewaan karena renacana kami menginap di Pati lagi-lagi harus batal.

Friday, October 19, 2012

Liburan di Jogjakarta

Salah satu tujuan berlibur yang kurang saya senangi adalah Jogjakarta.Jogjakarta yang saya tau selalu penuh,ruwet,dan selalu bikin kesel. Agenda yang sudah pasti adalah berjejal di malioboro yang penuh sesak di setiap libur lebaran atau masa study tour. Keselnya setiap libur lebaran Jogjakarta adalah tujuan tetap,karena harus singgah di makam eyang buyut saya.Setiap singgah di kota ini bukan merupakan liburan bagi saya,tapi keharusan.

Tapi pengalaman yang lain dari Jogja saya dapatkan ketika kunjungan saya yang kesekian puluh kali ke Jogja.Bosan dengan penginapan di daerah malioboro,saya memutuskan menginap di daerah prawirotaman.Ada sebuah coffeeshop kecil yang memiliki beberapa kamar yang disewakan."Ministry of Coffee" begitu papan nama yang tertera di depan bangunan 3 lantai ini.Saya menyewa type kamar deluxe di lantai 2. Ruangannya didominasi warna biru, dan memiliki fasilitas yang cukup lumayan. Ac,bath tube,dvd player dan akses untuk meminjam film dari perpustakaan filmnya.Harga kamarnya sekitar 300.000 IDR. Pada saat check in saya juga diberikan pilihan menu untuk breakfast yang cukup beragam dan berbeda. Saya yang memang penggemar savoury dishes melingkari cheese and egg quiche sebagai pilihan breakfast saya esok hari.Breakfast yang pilihannya tidak standar ini sempat menjadi pertanyaan dalam benak saya, dan terjawab ketika saya menyusuri daerah prawirotaman.Daerah ini lebih banyak diminati wisatawan asing yang memang mengutamakan ketenangan,dan kenyamanan.Terlihat juga dari banyaknya resto,pub dan bar yang sebagian besar menawarkan menu western. Sesaat saya merasa seperti berada di daerah legian di Bali.Bedanya disini banyak becak lalu lalang.Saya langsung jatuh cinta dengan daerah ini.




Perbedaan lain saya rasakan ketika saya mencoret malioboro dari daftar tujuan saya.sudah terlalu sering.Atas saran teman saya mengunjungi museum ULEN SENTALU di daerah  Kaliurang.Museum keraton yang dikelola pihak swasta ini berada di dataran tinggi berudara sejuk.Bangunan, dan fasilitasnya juga dikelola dengan baik.Hari sudah menjelang sore ketika saya selesai mengikuti tur yang disediakan pihak museum.Selesai menikmati wedang jahe yang disediakan, saya terpaksa pulang karena museum sudah mau tutup, dan restaurant yang ingin saya kunjungi di sana juga sudah tutup setengah jam yang lalu.


Berhubung hari menjelang malam, sebelum pulang saya menyambangi warung gudeg di bulaksumur yang sudah menjadi langganan orang tua saya sejak kuliah di Jogja dulu dan kedai ice cream TIPTOP yang legendaris.Sambil nonton film di kamar, saya menikmati sekotak nasi gudeg keringan favorite saya.Sekarang baru saya bisa mengklaim bahwa saya pernah berlibur ke kota Jogja.
 



Tuesday, September 18, 2012

makan enak di kota Malang

Sudah menjadi ritual saya setiap setahun sekali mengunjungi ibu saya di kota Malang. Beliau memang menetap disana sejak ayah saya yang memang punya cita-cita "mulih ndeso" memutuskan untuk pensiun dini dan Malang sekarang menjadi tujuan tetap saya beberapa kali dalam setahun.Jaman dulu ketika belum ada penerbangan yang menuju ke Malang,  saya harus menghabiskan  18 belas jam di dalam kereta api Gajayana.Tapi sejak bandara udara malang dibuka, dan beberapa maskapai penerbangan sudah berani mendaratkan pesawatnya di kota yang dikelilingi pegunungan ini,perjalanan ke Malang hanya makan waktu 1,5 jam.Akibatnya sekarang Malang menjadi salah satu tujuan wisata yang mulai dilirik penggemar travelling dn kuliner tentu saja.

Malang memang tidak banyak memiliki tempat wisata,tapi suasana dan makanannya  membuat betah untuk berlama-lama di kota ini. Bangunan-bangunan kolonial yang mendominasi,udara yang sejuk,dan kuliner yang super enak memang paket lengkap yang bisa didapat disini.Menyusuri kota Malang biasanya dimulai dari daerah yang cukup terkenal di Malang yaitu jalan Ijen.Jalan yang jaman dahulu merupakan komplek elit para pejabat kolonial, dan pengusaha tionghoa di Malang ini dipenuhi bangunan bergaya kolonial yang masih dirawat sampai saat ini.Alun-alun juga merupakan persinggahan yang menarik di kota Malang.Pusat hiburan dan jajanan yang klasik dan khas kota Malang.Restaurant OEN, Rawon Nguling,Mie Hok Lay adalah beberapa contoh tujuan para penikmat kuliner.

Namun tidak hanya di alun-alun,kota Malang menawarkan beragam spot kuliner yang menarik.Salah satu tempat yang saya suka diMalang adalah restaurant UND..Orang seringkali salah mengira UND dengan Oen.Padahal mereka adalah dua restaurant yang berbeda. UND adalah restaurant yang berada dalam manajemen hotel Tugu,salah satu hotel legendaris yang menjadi icon kota Malang.Banyak jenis jajanan yang menarik di UND,tapi yang selalu sukses menggoda saya adalah aneka kue,tarcis, roti, dan kue kering yang resep dan rasanya dipertahankan sejak jaman dulu.Bau panggangan yang khas selalu tercium dari roti kasur khas UND yang seringkali jadi rebutan setiap saya bawa ke Jakarta sebagai oleh-oleh.Cheese pie nya yang tebal dan gurih juga jadi favorite saya ketika ngopi disana.


Selain UND yang saya suka di Malang adalah Warung Subuh.Pada dasarnya ini adalah foodcourt yang diisi berbagai macam kios jajanan khas Malang. Cui Mie,Tahu Campur,Rawon, dan beberapa stand chinese food.Tapi yang paling ramai adalah stand penjual aneka lauk, dan masakan yang digelar di showcase kaca.Hampir 20 jenis lauk,tumis, dan sayur dipajang disana dan pembeli tinggal menunjuk lauk apa yang mereka mau.Sop iga yang empuk dengan kuah yang gurih dan ringan merupakan andalan di sana Selain itu mereka juga menyediakan bubur khas warung subuh. Menu satu ini selalu saya pesan setiap berkunjung kesana,cocok untuk disantap pada waktu tengah malam, karena tempat ini memang buka larut malam .Semangkok bubur hangat yang teksturnya tidak terlalu padat, disajikan bersama sepiring kecil lauk pelengkapnya.Jangan harap melihat potongan ayam,sate usus atau ampela dan kuah kuning seperti halnya bubur di jakarta. Bubur polos yang tidak pakai tambahan kuah apapun ini  dilengkapi dengan cakwe,sawi asin,teri kacang,dadar dan telur asin. Walau sederhana, tapi rasa gurih dari masing-masing pelengkapnya membuat bubur ini jadi sempurna dan tidak perlu tambahan kecap atau sambal.



Dua tempat diatas hanya secuil dari sekian banyak tempat makan yang enak di Malang yang selalu menjadi persinggahan wajib buat saya. Seminggu rasanya masih kurang untuk menjelajahi setiap tempat makan dan membuat saya selalu kangen untuk kembali ke kota ini. 


Sunday, May 13, 2012

jajan di pasar tebet

Paling gemes rasanya kalo lagi di pasar kue, dan liat jajanan-jajanan yang bikin pusing untuk milih mana duluan yang harus dicobain.salah satu yang suka bikin bingung sangking banyaknya jajanan yang enak adalah pasar tebet.dari mulai luar pasar sampai ke dalem pasar semuanya worth to try..

Ritual saya kalo ke pasar tebet pertama kali adalah minum juice.langganan saya ada di luar pasar dekat dengan pintu masuk,karena buahnya lengkap jenisnya,dan yang paling penting ada juice semangka favorit saya.setelah menenggak satu gelas juice semangka, biasanya saya mampir dulu ke gerobak kue bantal yang ada disamping pasar.adonan kue yang masih berkerabat dengan donat ini ditaburi wijen, dan waktu digigit rasa tepung dan mentega bercampur di dalam mulut.Gurih dari mentega,wangi dari wijen dan rasa yang tidak terlalu manis bikin kue bantal ini jadi jajanan wajib buat saya di pasar tebet.



Mau makanan yang lebih berat?jangan khawatir,pasar tebet itu ibarat one stop shoppingnya jajanan.mulai dari yang ringan sampai yang berat ada disini.Yang paling ramai dikerumuni orang di jam makan siang adalah masakan rumahan yang ada di dalam pasar.berbagai macam lauk yang bikin ngiler digelar dimeja display sederhana.Selain masakan rumahan,stand gado-gado juga seringkali bikin pembeli harus mengantri di jam-jam makan siang.Kalau nasi terlalu berat, di luar pasar juga tersebar berbagai macam jajanan gerobakan.Khusus yang satu ini saya paling ngga tahan.harus dicobain semua.yang udah saya cobain dan terbukti enak adalah sate padang, dan bakso malangnya.letaknya masih sebelahan sama penjual juice langganan saya.

Satu lagi yang harus dicoba adalah mie ayam pasar tebet yang jadi langganan saya dari sma.Mie ayam itu seringkali jadi tempat pelarian cabut dari tempat bimbel karena dekat dengan rumah teman. Favorit saya yamin manis dengan limpahan pangsit goreng yang boleh minta tambah kalau kurang.sebagai penutup segelas es cendol bandung di dalam pasar selalu bisa mendinginkan perut sehabis melahap mie yamin yang super pedes.


Masih ada satu lagi yang harus dijelajahi, deretan kue basah yang cantik berwarna-warni untuk teman minum teh di sore hari.Setelah puas memilih kue basah saya pun pulang sambil menenteng "cinderamata" khas pasar tebet.

Thursday, May 10, 2012

ngidam tengah malam

Kalo ditanya saluran tv favorit saya apa,sudah pasti jawabannya TLC..Saya bisa betah seharian melihat Jamie Olivier masak dengan gaya rusuhnya, Nigella mengendap-ngendap di malam hari untuk mencari late nite snack di dalam kulkasnya,Samantha Brown travelling di berbagai negara (lucky b**ch..), atau Donna Hay berkutat di dapurnya yang selalu super bersih dan minimalis.Menurut saya mereka punya the best job in the world.


Dari Sekian banyak acara Donna Hay adalah favorit saya.Slogannya fast,fresh, and simple selalu sukses bikin saya ngidam mendadak. Mana tahan lihat Layer Cake, Crispy Bacon Pastry, atau Hot Melted Chocolate yang cantik banget bentuknya, dan yakin dua ratus persen kalo rasanya pasti ueeennnakk buangeeettt!!Yang paling menggoda sudah tentu Hot Melted Chocolate Cake yang kalo dibelah, lelehan coklatnya tumpah kemana-mana! Gimana ngga bikin ngidam...Alhasil tengah malam saya bingung gimana caranya dapetin Hot Melted Chocolate Cake ala Donna Hay itu.Paling ngga rasanya nyerempet-nyerempet dikit.Puter otak akhirnya saya bongkar kulkas, dan menemukan harta karun:1 box tepung brownies,Cooking Chocolate,dan Chocolate syrup.


Setelah semua bahan saya jembreng di meja,uji coba saya pun dimulai.Pertama saya ikuti petunjuk pembuatan di kotak tepung brownies,sampai akhirnya jadi adonan di dalam loyang kecil.Saya beri potongan cokelat agak besar2 di dalam adonannya, kemudian saya panggang dengan toaster..Iya toaster,bukan oven karena saya ngga punya oven di rumah.Untungnya jadi, walaupun atasnya agak gosong sedikit.Bagian gosongnya saya buang, dan saya dapat seloyang kecil brownies cokelat yang ada melted chocolate di dalamnya.


Tengah malam itu saya akhirnya bisa ditemani sepotong Chocolate Melted Brownies, ice cream vanilla dan chocolate syrup.Rasanya? yah lumayanlah untuk mengatasi acara ngidam mendadak malam itu.

Sarapan di Kota Pati

Pernah perhatiin ngga tulisan di bungkus kacang yang logonya kelinci atau burung garuda ada nama tempat pembuatannya, yaitu kota PATI. Kalo yang tau kota Pati, pasti ada dua kemungkinan. Pertama sering liat di iklan produk kacang tersebut,atau yang kedua pernah konsultasi atau liat iklan ahli aura asal pati Djeng Asih yang memang asli dari Pati.

Bagi saya Pati adalah bagian dari kenangan masa kecil. Nenek saya dulu tinggal disana, dan setiap lebaran ibu saya pasti memboyong anak-anaknya untuk sowan nenek yang saya panggil mbah uti.bagi saya kota itu menjanjikan banyak keriaan, dan makanan enak.Saya dan kakak-kakak saya memang dikenal sebagai cucu yang paling gembul,dan doyan makan.Setiap ke Pati makanan yang tidak pernah saya lewatkan adalah tahu gimbal,nasi gandul,dan dawet yang selalu diborong tiap lebaran.Tradisi ini terus berlanjut sampai mbah saya wafat, dan rumah kenangan itu dijual.Tapi rasa makanan khas Pati tetap melekat di hati.

Setelah lama tidak mengunjungi kota itu,saya menginjakkan kaki lagi disana.Sayangnya hanya satu hari,karena harus segera ke Semarang.pertama sampai disana, yang saya sadari adalah wujud kota ini yang tidak berubah.Tetap lugu, dan sederhana seperti dulu.Tidak ada mal,jaringan bioskop tersohor, atau restoran cepat saji yang melimpah.ritme kota ini tetap lambat, dan adem seperti dulu.


Berhubung tidak punya banyak waktu saya langsung menuju sasaran,mencari tahu gimbal.Sayang hari masih terlalu pagi,dan warung tahu gimbal belum buka.Saya tambah kecewa ketika mendapati warung dawet juga belum buka.akhirnya saya memutuskan makan nasi gandul.

Sampai di suatu warung,saya langsung memesan nasi gandul daging sapi.Sepiring nasi yang disiram kuah gule kecoklatan, dan potongan daging itu tiba tak berapa lama.Dialasi daun pisang.Biasanya saya tidak pernah pakai sendok ketika menyantap gandul,karena ciri khas makan gandul adalah menyendok dengan daun pisang yang dilipat dua.Tapi karena tidak ada sendok daun yang diselipkan di bawah nasi seperti dulu, pakai sendok juga tidak apa-apa, yang penting rasanya.Rasa manis dari kecap yang khas, dan gurih dari santan langsung memenuhi tenggorokan.Seperti masa lalu..Daging yang empuk, dan tempe goreng kering khas pati membuat rasanya semakin mantap.minumnya sudah pasti es sirup sarang sari.



Benar-benar kunjungan singkat yang mengenyangkan di pagi hari.Walau kecewa karena dua list makanan saya tidak tercapai, tapi saya cukup puas. saya pun bertekad untuk kembali lagi suatu saat,mengejar tahu Gimbal, dan dawet yang masih saya rindukan di kota Pati.

Wednesday, May 9, 2012

My First Strawberry pastry..

Amy adams adalah salah satu artis yg saya senangi.Semua film2nya menyenangkan untuk ditonton. Salah satu yang berkesan buat saya adalah Julie & Julia.Film tentang seorang wanita yg punya passion terhadap french cooking, dan punya tokoh idola seorang ahli masakan Perancis,Julia Child.Saya senang sekali film itu,dan bisa berkali-kali menonton sambil menahan air liur melihat masakan-masakan di film itu.

Adegan yang paling saya senangi adalah ketika julie mencoba mempraktekkan masakan-masakan di buku Julia Child.Saya yang menyenangi berbagai macam pastry, dan sweet dessert lainnya, langsung histeris melihat chocolate cake yang dibuat julie.Sambil berandai-andai kapan saya bisa membuat cake yang super duper moist, dan tempting seperti itu.Mustahil..ha ha ha..Dari sepanjang sejarah eksperimen memasak saya,bantat adalah kata sifat favorit saya.Alias ngga pernah sukses..tapi saya pikir-pikir justru letak kepuasan saya adalah di prosesnya,tanpa mengharap hasil yang selalu sukses ( denial banget!!!).Ha ha ha..yang penting masih bisa dicerna oleh pencernaan,dan kadang-kadang (walaupun jarang ) enak.

Dari sekian banyak percobaan ada beberapa yang bisa di cap layak menurut saya.
Salah satunya pastry with cream,rum,and strawberry saya ini...



Resep :

kulit pastry siap pakai
strawberry segar
whip cream cair
susu
confectioner sugar
rum

Cara :

potong2 kulit pastry sesuai selera,susun di pinggan yg sudah diolesi butter,lalu panggang hingga mengembang,dan kecoklatan
kocok whip cream,susu putih,rum,dan confectiner sugar sampai kaku
potong2 strawberry,campurkan dengan cream,aduk lalu dinginkan di kulkas
ambil satu bagian pastry,olesi dengan strawberry cream, lalu tutup lagi dengan pastry ( seperti sandwich )
garnish dengan strwberry, dan confectioner sugar...